Selasa, 27 Oktober 2009

Apasih gunanya sekolah???

Ini adalah sebuah pertanyaan retorika yang muncul di pikiran saya ketika sedang merasa jenuh, bosan, muak, jengah, dan segudang sinonim lainnya terhadap institusi yang namanya sekolah.
Mungkin bukan cuma aku yang merasa kayak gini. Aku yakin dalam hal ini aku ga sendiri.
Bukannya aku ga nyadar kalo sekolah itulah yang mencerdaskan bangsa ini. Membuat tumpah darah kita melek huruf, meningkatkan sumber daya manusia, bla bla bla bla.
Tapi yang membuat saya tidak puas lebih tepatnya adalah; buat apa kita belajar semua pelajaran itu?
Kalo agama, bahasa, dan komputer apalagi olah raga jelas kita perlu. Tapi gimana dengan matematika, fisika, kimia, dan biologi?
Aku akui matematika itu penting, tapi apa perlu kita belajar sampe ke integral, limit, dkk kalo cita-cita kita jadi penulis misalnya? Apa perlu kita belajar kimia beserta reaksi dan campurannya kalo kita mau jadi koki? Atau mau buka toko?
Memang sih kita perlu belajar biologi buat jadi dokter. Matematika dan fisika kalo mau jadi pekerja teknik. Kimia kalo mau nyampur-nyampur obat-obatan. Tapi pelajaran itukan ga perlu kalo kita mau jadi pedagang misalnya?
Kenapa ga pelajaran-pelajaran tadi dijadikan pilihan aja bukan kewajiban? Berbulan-bulan aku penasaran mencari jawaban sampai memutuskun untuk membiarkannya begitu aja.
Ternyata eh ternyata, jawabannya malah datang dengan sendirinya. Pelajaran yang menurut kita ga penting bisa aja suatu saat menjadi penting. Kalo pun kita tidak membutuhkannya kelak, usaha dan kerja keras kita untuk mempelajarinya melatih otak kita menjadi lebih kuat dan berstamina. Tanpa sekolah, dan tanpa pelajaran-pelajaran yang menurut kita ga penting, mungkin logika berpikir kita, sikap kritis kita tak jauh beda dari balita.
Saya pernah merasakan ini sebelumnya. Ketika lama saya tidak belajar, ini menjadikan saya lebih lambat dalam menangkap pelajaran. Dan sebaliknya, semakin sering saya belajar, saya makin terkagum-kagum dengan kemampuan otak saya setelahnya.
Ga cuma brenti di situ, sekolah masi memiliki manfaat lainnya. Kapan lagi kita ketemu kawan-kawan dari berbagai daerah, kebudayaan, kebiasaan, sikap, dan pandangan kalo bukan di sekolah dan asrama?
Di mana lagi menemukan teman, sahabat, partner in crime, atau belajar tentang kehidupan sebelum menapakinya?
Kapan lagi petasan diledakin di dekat kuping kita kalo ga di asrama? Kapan lagi cabut malam-malam dari asrama? Kapan lagi kita ketiduran di kelas, dimarahin guru, ejek-ejekan kalo ga di sekolah? Berbagai kejadian pahit juga terjadi di sana, tapi waktu mengubahnya jadi tawa. Dan beribu hal lainnya yang mungkin suatu saat lupakan atau kita ceritakan ke anak-anak kita terjadi di sini. Ga salah kalo orang bilang masa paling indah adalah masa remaja, di mana sekolah menjadikan hidup lebih berwarna.
Intinya, I just wanna say sorry I had bad impression about you school, and I am going to start to like you after all. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar