Selasa, 27 Oktober 2009

Apakah hakikat kebahagiaan?

Apakah hakikat kebahagiaan?
Kebanyakan orang, baik kaya atau miskin, tua atau muda, sakit maupun sehat, jenius atau idiot, selama berakal pasti pernah merasakan suka-duka kehidupan. Ga mungkinkan ada orang yang idupnya senang terus atau sedih terus? Pasti ia pernah merasa sedih ataupun senang setidaknya sekali dalam hidup.
Walaupun realitanya hidup seperti ban, kadang kita di atas dan kadang di bawah, tapi aku belum pernah ketemu orang yang ga mau hidupnya bahagia selalu.
Nah, pertanyaannya adalah, apakah hakikat kebahagiaan? Bagaimanakah cara memperoleh kebahagiaan di dalam kehidupan?
Kebanyakan kita berpikir bahwa kekayaan mendatangkan kesenangan. Tapi kenyataannya tidak sedikit orang kaya yang menderita sama bahkan lebih dari orang miskin. Jika orang miskin tidak bisa makan karena tidak mampu membayarnya, orang kaya lebih tersiksa karena mampu membayarnya tapi tidak bisa bebas memakan karena penyakitnya.
Kalau begitu apakah kesehatan yang bikin kita bahagia? Memang kesehatan itu penting sih. I mean, life means nothing when you just lying down in hospital with all those devices to keep you alive but you can’t move just like plants, doesn’t it?
Tapi banyak juga orang yang sehat jiwa dan raganya tapi kelabakan dan tidak tenang menghadapi hidup yang seakan-akan tidak pernah memihaknya.
Kalau begitu, kemungkinan terbesar untuk bahagia adalah apabila kita kaya raya dan sehat jiwa raga ya? Ternyata kita belum bisa berkata ya tentang teori ini.
Seandainya teori ini benar, berarti tidak mungkin kita temukan orang yang tidak kaya dan tidak sehat bisa bahagia. Sementara kenyataannya, banyak kita temukan orang-orang sederhana yang bahagia dalam hidupnya.
Bagaimana ini bisa terjadi? Ternyata, bukan karna harta, jiwa, raga, atau rupa yang sempurna yang membuat hidup bahagia, melainkan bagaimana anda menikmatinya.
Sesulit apa pun atau semudah apa pun hidup, kebahagiaan bergantung bagaimana anda menikmati atau mensyukuri hidup. Beberapa orang sedih karena berjalan tanpa sepatu tidak seperti orang kebanyakan. Tapi beberapa orang bahagia tanpa sepatu karena sadar ia masih beruntung memiliki kaki yang sempurna. Beberapa orang bersyukur selamat dari kecelakaan, sementara sisanya mengutuki hidup dan mencoba bunuh diri.
Yah,, intinya bagaimana hidup anda tidak akan membuat anda bahagia, tapi bagaimana anda menyikapinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar